Rabu, 16 Oktober 2019

Tag Heading

<!DOCTYPE HTML>
<html>
    <head>
        <title>Penggunaan TAG Heading HTML</title>
    </head>
    <body>
        <h1>Judul Utama</h1>

        <p>Pemrograman Web Service.</p>

        <h2>Sub Judul</h2>

        <p>Pemrograman Web Service.</p>

        <h2>Sub Judul</h2>

        <p>Pemrograman Web Service.</p>

        <h3>Sub dari Sub Judul</h3>

        <p>Pemrograman Web Service.</p>
    </body>
</html>

Senin, 07 Oktober 2019

Metode Statistika

Arti Kata Metode Statistika

Metode statistika adalah bagaimana cara-cara mengumpulkan data atau fakta, mengolah, menyajikan, dan menganalisa, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta dan penganalisaan yang dilakukan.

Statistik terbagi dua :

1)Statistik Deskriptif (deduktif) atau sederhana, yaitu statistik yang tingkat pengerjaannya mencakup cara-cara menghitung, menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan, dan menganalisa data agar dapat memberikan gambaran yang ringkas mengenai suatu keadaan.
2)Statistik Inferensial, yaitu yang menyediakan aturan-aturan atau cara yang dapat digunakan suatu alat dalam rangka menarik kesimpulan yang bersifat umum dari suatu data yang telah disusun dan diolah.

Ciri-ciri statistik :

1.Statistik selalu bekerja dengan angka atau bilangan.
2.Statistik bersifat obyektif (menurut apa adanya).
3.Statistik bersifat universal (ruang lingkupnya luas).

Data statistik

•Untuk dapat dikatakan data statistik angka tersebut haruslah menunjukkan dari suatu Penelitian yang bersifat agretatif serta mencerminkan suatu kegiatan dalam bidang atau lapangan tertentu.
•Pengertian agretatif ada dua, yaitu :
1)Penelitian boleh hanya satu individu saja tetapi pencatatannya harus dilakukan lebih dari satu kali.
2)Penelitian hanya dilakukan satu kali saja tetapi individunya lebih dari satu.

Penggolongan Data Statistik

Berdasarkan sifatnya ;
1)Data kontinu, yaitu data yang angka-angkanya merupakan deretan angka yang sambung menyambung atau berkelanjutan, contoh : tinggi badan, berat badan.
2)Data diskrit, yaitu data statistik yang tidak mungkin berbentuk pecahan, contoh : jumlah anak
Penggolongan data berdasarkan cara menyusunnya :

1)Data nominal, yaitu data statistik yang cara menyusunnya atas golongan atau klasifikasi tertentu, contoh : Jumlah mahasiswa dari segi tingkat kelas dan jenis kelamin.
2)Data ordinal, yaitu data statistik yang cara menyusunnya didasarkan urutan kedudukan dan rangking, contoh : pandai, kurang pandai, dan tidak pandai.
3) Data interval, yaitu data statistik dimana terdapat jarak yang sama diantara hal-hal yang sedang diselidiki atau dipersoalkan, contoh : 10 orang mahasiswa mendapat nilai hasil tes dengan variasi antara 1 dan 10.
4) Data rasio, yaitu data yang tergolong ke dalam data kontinum tetapi menpunyai ciri tertentu, contoh : berat badan ibu adalah 50 kg, berat badan Ani 10 kg, dengan demikian berat badan ibu adalah 5 kali berat badan Ani.

Analisis Deskriptif Kuantitatif

•Pertanyaan-pertanyaan dikelompokkan berdasarkan kategori dan dipresentasekan.
•Analisis data dapat menggunakan matriks.
•Membuat kesimpulan umum berupa paparan sederhana.

Contoh Penelitian Deskriptif Kuantitatif :

Judul :
“Kesulitan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Diferensial”
Masalah :
“kesalahan apa yang paling banyak dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan soal persamaan diferensial ?”
Analisis :
Klasifikasi kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan soal :
Misalkan,
•Pengetahuan 10, berarti 10/130 x 100% = 7,69%
•Konsep 60, berarti 60/130 x 100% = 46,15%
•Hubungan antar konsep 45, bearti 45/130 x 100% = 34,62%
•Penyelesaian 15, bearti 15/130 x 100% = 11,54%

Kesimpulan :
“Kesalahan yang paling banyak dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan soal persamaan diferensial adalah pada konsep”

Analisis Deskriptif Kualitatif•Menggunakan tolak ukur berupa kondisi variabel.
•Ukurannya adalah persentase.
•Penilaiannya mengarah kepada predikat, misalnya ‘baik’, ‘cukup’, kurang’

Contoh PenelitianDeskriptif Kualitatif :

•Penelitian mengenai kedisiplinan siswa
Sikap per-aspek :
- Di lingkungan keluarga :
* Mengurus diri sendiri, 3 butir
* Mengerjakan pekerjaan keluarga, 3 butir
* Mengerjakan tugas sekolah di rumah, 3 butir
Di lingkungan sekolah :
•Melaksanakan tata tertib sekolah, 3 butir
•Mengikuti pelajaran di kelas, 3 butir
•Melaksanakan tugas pelajaran, 3 butir
Di lingkungan pergaulan :
•Yang berhubungan dengan pinjam meminjam, 3 butir
•Yang berhubungan dengan kerja sama, 3 butir
•Yang berhubungan dengan disiplin waktu, 3 butir
•Jika skor maks 5 per-butir, maka 3 x 5 = 15 skor per-aspek dam 9 x 5 = 45 skor keseluruhan.
•Sebelum menentukan predikat terhadap sikap disiplin, tentukan dahulu tolak ukur sebagai patokan penilaian.
•Penilaian 3 kategori :
Skor kategori tiap aspek sama
Baik : 31 – 45
Cukup : 16 – 30
Kurang : 0 – 15
•Penilaian 5 kategori :
Skor kategori tiap aspek sama
Sangat baik : 37 – 45
Baik : 28 – 36
Cukup : 19 – 27
Kurang : 10 – 18
Sangat kurang : 0 – 9
•Contoh sikap si A :
- Untuk disiplin di lingkungan keluarga : 12
- Untuk disiplin di lingkungan sekolah : 10
- Untuk disiplin di lingkungan pergaulan : 9

•Jumlah skor sikap disiplin :
12 + 10 + 9 = 31
•Predikat :
- sikap disiplin di lingkungan keluarga “baik”
- sikap disiplin di lingkungan sekolah “baik”
- sikap disiplin di lingkungan pergaulan “cukup”

Analisis Statistik Deskriptif

•Merupakan analisis statistik untuk mendiskripsikan atau memaparkan gejala hasil penelitian.
•Sifatnya sederhana
•Tidak mengeneralisasikan hasil penelitian.

Jenis data yang perlu diperhatikan pada analisis statistik deskriptif :

•Data diskrit/Nominal
- Mencari frekuensi mutlak
- Mencari frekuensi relatif (mencari persentase)
- Mencari ukuran tedensi sentralnya
- Disajikan dengan diagram batang atau lingkaran
•Data Kontinum
- Disajikan dengan histogram




Analisis Statistik Inferensial
•Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan teknik statistik untuk analisis data, yaitu :
- banyaknya subyek penelitian
- tersedianya kelengkapan atau sarana
penunjang
- keadaan penyebaran data
- banyaknya variabel yang dianalisis
- jenis data yang akan diolah.

•Sebelum menentukan teknik statistik, perlu dilakukan pengujian terhadap data, yaitu :
- Uji Normalitas sampel, melalui :
* Uji chi-kuadrat
* Kemencengan kurva (skewness),
* Keruncingan kurva (kurtosis),
- Uji homogenitas varians sampel
* Uji F
* Uji Bartlett (chi-kuadrat)

•Statistik inferensial terbagi dua, yaitu :
- statistik parametrik.
- statistik non-parametrik
Statistik parametrik dapat dilakukan jika data normal dan varians homogen. Jika tidak harus dilakukan dengan statistik non-parametrik.
Teknik analisis yang digunakan tergantung dari jenis masalah, yaitu komparatif, korelasi, atau prediksi



















Referensi :
Modul Metode Statistika. Program Studi Teknik Informatika, Universitas Widya Dharma Klaten

Jumat, 04 Oktober 2019

html sederhana

<!doctype html>
<html>
<head>
  <title>pemrograman web</title>
</head>

<body>
  <p>hello word!</p>

  <p>selamat datang di pemrograman web service</P>
</body>
</html>

Rabu, 02 Oktober 2019

Sistem Informasi Terdistribusi


KUIS 1 SPT

Definisi Sistem Terdistribusi

Sistem distribusi adalah sebuah sistem yang komponennya berada pada jaringan komputer. Komponen tersebut saling berkomunikasi dan melakukan koordinasi hanya dengan pengiriman pesan (message passing).
Sistem terdistribusi merupakan kebalikan dari Sistem Operasi Prosesor Jamak. Pada sistem tersebut, setiap prosesor memiliki memori lokal tersendiri. Kumpulan prosesornya saling berinteraksi melalui saluran komunikasi seperti LAN dan WAN menggunakan protokol standar seperti TCP/IP. Karena saling berkomunikasi, kumpulan prosesor tersebut mampu saling berbagi beban kerja, data, serta sumber daya lainnya.



Sistem terdistribusi dapat dikatakan sebagai suatu keberadaan beberapa komputer yang bersifat transparan dan secara normal, setiap sistem terdistribusi mengandalkan layanan yang disediakan oleh jaringan komputer. Dalam penggunaanya sistem terdistribusi sangat diperlukan karena:

- Performance
Sekumpulan prosesor dapat menyediakan kinerja yang lebih tinggi daripada
komputer yang terpusat

- Distribution
Banyak aplikasi yang terlibat, sehingga lebih baik jika dipisah dalam mesin
yang berbeda (contoh: aplikasi perbankan, komersial)

- Reliability
Jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin, tidak akan mempengaruhi kinerja
system secara keseluruhan


 - Incremental Growth
Mesin baru dapat ditambahkan jika kebutuhan proses meningkat

-  Sharing Data/Resource
Resource adalah:
– Segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer.
– Meliputi hardware (e.g. disk, printer, scanner), juga software (berkas,
basis data, obyek data).

-Communication
Menyediakan fasilitas komunikasi antar manusia
Beberapa contoh dari sistem terdistribusi yaitu :
1. Internet, merupakan suatu bentuk jaringan global yang menghubungkan
komputer denga satu sama lainnya, yang dapat berkomunikasi dengan
media IP sebagai protokol.



Tujuan Utama Pengolahan Data Terdistribusi :
§  Otonomi lokal
Memberikan tingkat otonomi lokal dalam komputasi kepada kelompok pemakai lokal.

§  Pengoperasian yang terpisah dan kontrol yang terpusat
Mengijinkan pengoperasian pengolahan data yang terdistribusi yang ditingkatkan dengan pelayanan dan database yang terpusat, dengan berbagai tingkat kontrol yang terpusat.

§  Produktivitas Pemakai
Menyediakan teknik dan bahasa sehingga pemakai dapat memberi hasil yang maksimum dalam menggunakan sistem komputer.

§  Pengembangan aplikasi oleh kelompok pemakai
Menyediakan infrastruktur bagi kelompok pemakai untuk mengembangkan aplikasinya secara mudah dan fleksibel dengan pengontrolan untuk mencegah masalah kompabilitas.

§  Dialog Terminal
Membuat terminal mudah digunakan dengan struktur dialog yang menghasilkan intelegensia yang terdistribusi.

§  Akses untuk sumber daya dan data yang jaraknya jauh
Memudahkan user lokal untuk mengakses berbagai sumber daya yang berguna dari lokasi yang berbeda, termasuk program dan data.

§  Jarak menjadi tidak nyata
Membuat jarak menjadi tidak nyata dengan menggunakan jaringan yang sesuai rancangannya.

§  Ketersediaan (availability)
Menghindari kegagalan sistem yang dapat dilihat oleh pemakai dan memaksimumkan ketersediaan interface sistem bagi pemakai.

§  Privacy dan Keamanan
Mencegah pengaksesan data dan sumber daya tanpa ijin dan melindungi data dari kegagalan maupun tindak kejahatan.

§  Audit
Menjamin peng-update-an record yang penting, seperti data keuangan, yang dapat di audit dengan penuh.

§  Ketepatan dan Konsistensi
Menggunakan kontrol ketepatan pada semua input, dan mencegah terjadinya banyak versi dari data yang sama yang tersedia bagi pemakai dalam tingkat peng-update-an yang berbeda.

§  Kemudahan pengubahan
Menyadari bahwa sistem terdistribusi akan berkembang dan berubah dengan konstan, dan mendukung perubahan ini tanpa perusakan dan pengeluaran.

§  Proteksi
Program dan struktur data logik yang ada tidak perlu dikerjakan kembali ketika perubahan sistem atau program lain dibuat.

§  Penyembunyian kerumitan
Sistem sedapat mungkin menyembunyikan kerumitan dari user.


Beberapa contoh dari sistem terdistribusi yaitu :

1.   Internet, merupakan suatu bentuk jaringan global yang menghubungkan komputer dengan satu sama lainnya, yang dapat berkomunikasi dengan media IP sebagai protokol
2.    Internet
a.       Jaringan yang teradministrasi secara lokal
b.      Biasanya proprietary
c.       Terhubung ke internet (melalui firewall)
d.      Menyediakan layanan internal dan eksternal

3.   sistem distribusi multimedia.
Biasanya digunakan pada infrastruktur internet
a.       Karakteristik
Sumber data yang heterogen dan memerlukan sinkronisasi secara real time
b.     Video, audio, text Multicast
Contoh:
- Teleteaching tools (mbone-based, etc.)
- Video-conferencing
- Video and audio on demand
4. Mobile dan sistem komputasi ubiquitous
a. Sistem telepon Cellular (e.g., GSM)
Resources dishare : frekuensi radio, waktu transmisi dalam satu frekuensi, bergerak

b. Komputer laptop, ubiquitous computing
c. Handheld devices, PDA, etc

5. World wide web
a. Arsitektur client/server tebuka yang diterapkan di atas infrastruktur internet
b. Shared resources (melalui URL)
6. Contoh distribusi yang lainnya seperti
      a. Sistem telepon seperti ISDN, PSTN
      b. Manajemen jaringan seperti Administrasi sesumber jaringan
c.Network File System (NFS) seperti Arsitektur untuk mengakses sistem file melalui jaringan.

Karakteristik Sistem Terdistribusi
Dalam sebuah sistem terdistribusi memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.      Resource and Sharing
Dalam karakteristik resource and sharing mempunyai kemapuan menggunakan hardware, software atau data dimanapun dan kapanpun. Karakteristik ini dapat menentukan siapa saja yang mampu mengakses dalam sebuah sistem terdistribusi.
Contoh, sebuah web terdapat .htacceess yang hanya bisa diakses oleh user yang telah diperbolehkan untuk mengakses file tersebut.
2.      Openness (Keterbukaan)
Merupakan sebuah karakteristik dalam sistem terdistrisi yang memiliki kemampuan dalam mengembangkan fleksibilitas terhadap peningkatan kinerja suatu sistem, misal penambahan modul baru serta ketersediaan extention atau plug in yang mampu terhubung dengan sistem lain.
Contoh, dalam sebuah aplikasi web perbankan yang mampu terkoneksi pada sistem web milik perusahan keuangan.
3.      Concurency
Pada karakteristik concurency semua proses dalam sistem terdistribusi dilakukan secara bersama – sama. Dengan itu untuk mencegah inkonsistensi serta ketidak falid an sebuah data dan proses.
Contoh, aplikasi web yang diakses oleh banyak user. Misal saat server melakukan sebuah update semua user yang mengakses halaman web ini akan langsung mendapatkan update terbaru.
4.      Scalability
Sistem terdistribusi dengan karakter ini diharuskan dapat meningkatkan kinerja tanpa mengubah sebuah komponen yang ada di dalamnya.
Contoh, aplikasi web digunakan user yang terlalu banyak dengan itu unutk meningkatkan kinerja dari web tersebut agar tidak terjadi overload atau sistem down dilakukan upgrading processor dan ram upgrading (komponen dalam web tidak perlu diubah).
5.      Fault Tolerance (Toleransi Kesalahan)
Sebuauh sistem terdistribusi dirancang untuk memiliki kemampuan menangani hal – hal seperti masalah jaringan, power supply, bencana alam atau human error.
Contoh, dibangunnya sebuah clustering server. Jadi apabila server utama mengalami down maka extended server langsung mem back up sistem utama dan menggantinya.
6.      Transparency
Sistem terdistribusi dlam karakter transparansi ini tidak berlaku untuk user biasa yang menngunakan fungsinalitas. Secara khusus bagi seorang pengelola baik itu developer atau administrator sistem perlu untuk mengertahui arsiterktur dari sebuah sistem yang sedang digunkan, sebab untuk mempermudah user dalam mengembangkan dan memelihara sistem.

Model Sistem Terdistribusi
Sistem terdistribusi memiliki model – model sebagai berikut :
A. Model Arsitektur (Architectural Model)
Di dalam model arsitektur memiliki cara kerja sistem terdistribusi antara komponen – kompone sistem dana bagaimana komponen tersebut berada pada sistem terdistribusi. Yaitu,
1.      Client Server Model

Server merupakan sistem yang terdiri dari kumpulan – kumpulan proses dan memberikan layanan kepada pengguna yang disebut client. Model client – server ini biasanya berbasiskan protokol request atau reply. Contoh, RPC (Remote Procedure Calling) serta RMI (Remote Method Invocation) yaitu, client mengirimkan request berupa pesan pada server guna mengekses suatu service. Lalu server menerima pesan tersebut dan mengeksekusi permintaan client tadi dan membalas hasil kepada client.

 client-server-illustration

2. Proxy Server
Model ini menyediakan hasil replikasi (copy) dari resource yang diatur dari server lain. Biasannya, proxy server digunakan untuk menyimpan hasil copy web resources. Saat client melakukan permintaan pada server, hal yang pertama dikerjakan adalah mengecek proxy server apakah yang diminta oleh client terdapat pada proxy server. Proxy server dapat diletakkan pada setiap client atau dapat juga dipakai bersama oleh beberapa client. Hal ini dilakuakan guna meningkatkan performansi dan availability dengan mencegah frekuensi akses ke server.

3. Peer Process
Pada model ini, semua objek (proses) memiliki peran yang sama misalnya proses berinteraksi tanpa adanya perbedaan antara client maupun server. Pola komunikasi yang dipakai berdasarkan aplikasi yang digunakan, dan merupakan model yang paling umum dan fleksibel.
B. Model Interaksi (Interaction Models)
Sistem terdistribusi dalam model interaksi terbagi menjadi dua bagian, yaitu :

1.      Synchronous Distributed System
Pada batas atas dan batas bawah sistem ini  waktu pengeksekusian dapat di atur , pesan yang dikirim maupun diterima dalam waktu yang sudah ditentukan,serta fluktuasi ukuran antara waktu  local berada dalam suatu batasan. Dalam beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu sistem ini terdapat satu waktu global, hanya sistem ini yang dapat memprediksi perilaku(waktu), juga sistem ini dimungkinkan dan aman untuk mengunakan mekanisme timeout untuk mendeteksi kesalahan dalam proses komunikasi.



2. Asynchronous Distributed System
Ciri ciri dalam asynchronous distributed system  ini tidak ada batasan dalam waktu pengeksekusian, tidak ada batasan dalam delay transmission (penundaan pengiriman ), serta tidak ada batasan terhadap fluktuasi waktu local.

3. Model Kegagalan (Failure Models)
Dalam model kegagalan dapat terjadi proses atau kanal komunikasi serta dibutuhkan dalam membangun suatu sistem dengan prediksi terhadap kegagalan-kegagalan yang mungkin terjadi. Penyebabnya bersal dari hardware ataupun software.
Berikut 3 model kemungkinan kegagalan, yaitu :
a. Omission Failures
Omission failures adalah ketika prosesor dan kanal komunikasi mengalami kegagalan dalam melakukan hal yang seharusnya dikerjakan. Suatu proses dikatakan tidak memiliki omission failures jika terlambat tetapi pada akhirnya tetap terseksekusi dan aksi juga tereksekusi walaupun terjadi kesalahan pada hasil.
Dengan menggunanakan synchronous system, omission failures dapat terdeteksi dengan timeouts. Ketika yakin bahwa pesan yang dikirim akan sampai, timeout menandakan bahwa proses pengiriman rusak. Contoh, fail – stop behavior pada sistem.

b. Arbitary Failures
Merupakan kegagalan yang paling buruk dalam sebuah sistem. Tahapan proses atau komunikasi diabaikan karena tidak diharapkan terjadi pengeksekusian. Dengan itu, hasil yang diharapkan tidak terjadi mengeluarkan hasil yang salah.
c. Timing Failures
Kemungkinan ini dapat terjadi pada synchronous system, ketika batas waktu diatur untuk eksekusi proses , komunikasi dan fluktuasi waktu. Timing failures mungkin terjadi bila waktu yang telah ditentukan terlampaui batas.


Diperlukanya Sistem Terdistribusi
Performance
Sekumpulan prosesor dapat menyediakan kinerja yang lebih tinggi dari pada komputer yang terpusat
* Distribution
Banyak aplikasi yang terlibat, sehingga lebih baik jika Dipisah dalam mesin yang berbeda (contoh: aplikasi perbankan, komersial)
* Reliability
Jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin, tidak akan mempengaruhi kinerja system secara keseluruhan
* Incremental Growth
Mesin baru dapat ditambahkan jika kebutuhan proses meningkat
* Sharing Data/Resource
Resource adalah:
– Segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer.
– Meliputi hardware (e.g. disk, printer, scanner), juga software (berkas, basis data, obyek data).
* Communication
Menyediakan fasilitas komunikasi antar manusia


Masalah Sistem Terdistribusi
Adapun masalah dengan sistem terdistribusi yang dapat  dimunculkan antara lain berkaitan dengan :
  • Software – bagaimana merancang dan mengatur software dalam Distribusi Sistem
  • Ketergantungan pada infrastruktur jaringan
  • Kemudahan akses ke data yang di share, memunculkan masalah keamanan.


Lirik Lagu Sunset - And I Hope

mungkin sekarang kau telah melupakanku dan mungkin sekarang kau bahagia disana tetapi di sini ku merindukanmu and i hope you come back aga...